Profesi Teknologi Informasi
Profesi untuk Teknologi Informsai dibagi menjadi Tiga Kelompok
yaitu Software, Hardware, dan Brainware.
A. Kelompok pertama,
adalah mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak (software), baik mereka
yang merancang sistem operasi, database maupun sistem aplikasi. Pada
lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti:
1. Sistem analis: merupakan orang yang bertugas menganalisa sistem dan
yang akan di implementasikan, mulai dari menganalisa sistem yang ada, kelebihan
dan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain sistem yang akan
dikembangkan
2. Programmer: merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan
system analis, yaitu membuat program (baik aplikasi maupun system operasi)
sesuai sistem yang dianalisa sebelumnya.
3. Web designer: merupakan orang yang melakukan kegiatan perencanaan, termasuk
studi kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi
berbasis web.
4. Web programmer: merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan
web designer, yaitu membuat program berbasis web sesuai desain yang telah
dirancang sebelumnya.
B. Kelompok kedua, adalah
mereka yang bergelut di bidang perangkat keras (hardware). Pada lingkungan
kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti:
1. Technical engineer: sering juga disebut teknisi, yaitu orang yang berkecimpung
dalam bidang teknik, baik pemeliharaan maupun perbaikan perangkat sistem
komputer.
2. Networking engineer: adalah orang yang berkecimpung dalam bidang teknis jaringan
komputer dari maintenance sampai troubleshooting-nya.
C. Kelompok ketiga, adalah
mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi. Pada
lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti:
1. EDP operator: adalah orang yang bertugas mengoperasikan program-program
yang berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah
perusahaan atau organisasi lainnya.
2. Sistem administrator: merupakan orang yang bertugas melakukan administrasi terhadap
sistem, memiliki kewenangan menggunakan hak akses terhadap sistem, serta
hal-hal lain yang berhubungan dengan peraturan operasional sebuah sistem.
Profesi Sistem Informasi
Profesi berikut ini adalah beberapa profesi
yang dapat diambil dalam sistem informasi.
1. Analis system. 10. System
Programmer / Software Engineer.
2. Web designer. 11. Web
programmer.
3. System administrator. 12. Business Process
Analyst.
4. Application Developer. 13. Database
Administrator.
5. Database Analyst. 14. Auditor
Sistem Informasi.
6. IS Project. 15. Webmaster.
7. Project Leader. 16. ERP
Specialist.
8. E-Business Analyst. 17. Web Content
Specialist.
9. Helpdesk Analyst. 18. Operation Manager.
Pengertian
Profesionalism
Profesionalisme (profésionalisme)
ialah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan
lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau dilakukan oleh
seorang profesional. Profesionalisme berasal dari pada profesion yang bermakna
berhubungan dengan profesion dan memerlukan kepandaian khusus untuk
menjalankannya, (KBBI, 1994). Jadi, profesionalisme adalah tingkah laku,
kepakaran atau kualiti dari seseorang yang profesional (Longman, 1987).
Ciri-Ciri Profesionalisme
Seseorang
yang memiliki jiwa profesionalisme senantiasa mendorong dirinya untuk
mewujudkan kerja-kerja yang profesional. Kualiti profesionalisme didokong oleh
ciri-ciri sebagai berikut:
1. Keinginan untuk selalu
menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal. Seseorang
yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha mewujudkan dirinya
sesuai dengan piawai yang telah ditetapkan. Ia akan mengidentifikasi dirinya
kepada sesorang yang dipandang memiliki piawaian tersebut. Yang dimaksud dengan
“piawai ideal” ialah suatu perangkat perilaku yang dipandang paling sempurna
dan dijadikan sebagai rujukan.
2. Meningkatkan
dan memelihara imej profesion. Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh
besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan dan memelihara imej profesion
melalui perwujudan perilaku profesional. Perwujudannya dilakukan melalui
berbagai-bagai cara misalnya penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa,
sikap tubuh badan, sikap hidup harian, hubungan dengan individu lainnya.
3. Keinginan
untuk sentiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat
meningkatkan dan meperbaiki kualiti pengetahuan dan keterampiannya.
4. Mengejar kualiti dan cita-cita
dalam profesion. Profesionalisme ditandai dengan
kualiti darjat rasa bangga akan profesion yang dipegangnya. Dalam hal ini
diharapkan agar seseorang itu memiliki rasa bangga dan percaya diri akan
profesionnya.
Kode Etik Profesional
Kode etik profesi merupakan norma yang ditetapkan dan diterima oleh sekelompok
profesi, yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana
seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu profesi itu dimata masyarakat.
Apabila anggota kelompok profesi itu menyimpang dari kode etiknya, maka
kelompok profesi itu akan tercemar di mata masyarakat. Oleh karena itu,
kelompok profesi harus mencoba menyelesaikan berdasarkan kekuasaannya sendiri.
Kode etik profesi merupakan produk etika terapan karena dihasilkan berdasarkan
penerapan pemikiran etis atas suatu profesi. Kode etik profesi dapat
berubah dan diubah seiring perkembangan zaman.
Kode
etik profesi merupakan pengaturan diri profesi yang bersangkutan, dan ini
perwujudan nilai moral yang hakiki, yang tidak dipaksakan dari luar. Kode etik
profesi hanya berlaku efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai
yang hidup dalam lingkungan profesi itu sendiri. Setiap kode etik profesi
selalu dibuat tertulis yang tersusun secara rapi, lengkap, tanpa catatan, dalam
bahasa yang baik, sehingga menarik perhatian dan menyenangkan pembacanya. Semua
yang tergambar adalah perilaku yang baik-baik.
Standar Profesi Teknologi Indormasi (IT) di
Indonesia.
Saat ini Teknologi Informasi
(TI) berkembang sangat pesat. Secara tidak langsung dinamika industri di bidang
ini juga meningkat dan menuntut para profesionalnya rutin dan berkesinambungan
mengikuti aktifitas menambah ketrampilan dan pengetahuan baru. Perkembangan
industri TI ini membutuhkan suatu formalisasi yang lebih baik dan tepat
mengenai pekerjaan profesi yang berkaitan dengan keahlian dan fungsi dari tiap
jabatannya. Hal ini menimbulkan kebutuhan untuk dibentuknya suatu standar
profesi di bidang tersebut. Para profesional TI, sudah sejak lama mengharapkan
adanya suatu standar kemampuan yang kontinyu dalam profesi tersebut.
Masih banyaknya pekerjaan yang
belum adanya standardisasi dan sertifikasi Profesi IT di indonesia, dikarenakan
Standardisasi Profesi IT yang diperlukan Indonesia adalah standar yang lengkap,
dimana semua kemampuan profesi IT di bidangnya harus di kuasai tanpa kecuali,
profesi IT seseorang mempunyai kemampuan, dan keahlian yang berbeda dengan
bidang yang berbeda-beda, tapi perusahaan membutuhkan sebuah Pekerja IT yang
bisa di semua bidang, dapat dilihat dari sebuh lowongan kerja yang mencari
persyaratan dengan kriteria yang lengkap yang dibutuhkan perusahaan. Sertifikasi
berbeda dengan ujian, lisensi ataupun registrasi.
Registrasi mungkin berguna
untuk statistik, tetapi tidak praktis untuk diterapkan akan lebih bermanfaat
dengan sertifikasi. Untuk sertifikasi, inisiatif harus lahir dari sektor
industri dan untuk bidang teknologi informasi sebaiknya berfokus pada model
SRIG-PS (Special Regional Interest Group on Profesional Standardisation).
Sertikasi pada model SRIG-PS berbeda dengan badan lain seperti IEEE
(Institute of Electrical and Electronics Engineers).
Sertifikasi pada model SRIG-PS
adalah independen, obyektif, dan tugas yang regular bagi kepentingan
profesional dalam satu atau lebih area di teknologi informasi. Sedangkan
sertifikasi IEEE adalah suatu jaminan tertulis, yang merupakan suatu
demonstrasi formal yang merupakan konfirmasi dan merupakan suatu sistem atau
komponen dari suatu persyaratan tertentu dan diterima untuk keperluan operasi.
Sertifikasi ini memiliki tujuan untuk:
1. Membentuk tenaga praktisi TI
yang berkualitas tinggi,
2. Membentuk standar kerja TI yang
tinggi.
3. Pengembangan profesional yang
berkesinambungan. Sedangkan bagi tenaga TI profesional tersebut.
4. Sertifikasi ini merupakan
pengakuan akan pengetahuan yang kaya (bermanfaat bagi promosi, gaji).
5. Perencanaan karir.
6. Profesional development
7. Meningkatkan international
marketability. Ini sangat penting dalam kasus, ketika tenaga TI tersebut harus
bekerja pada perusahaan multinasional, perusahaan akan mengakui keahliannya
apabila telah dapat menunjukkan sertifikat tersebut.
Referensi :
https://alhanifiah.wordpress.com/2012/04/02/pengertian-dan-ciri-ciri-profesionalisme-serta-kode-etik-profesi/
https://www.academia.edu/9699013/A-Profession_in_Information_Technology
Tidak ada komentar:
Posting Komentar