Selasa, 30 Oktober 2018


Dalam beberapa pendekatan machine learning ini juga ada terlalu banyak sub kategori: pembelajaran yang diawasi (melatih dataset berlabel dan membuat model untuk memprediksi dataset tanpa label), pembelajaran tanpa pengawasan (menggambar kesimpulan yang bermakna dari dataset tanpa label, pengelompokan menjadi contoh yang paling populer), pembelajaran penguatan (pemberian Algoritma dan fungsi obyektif untuk mengoptimalkan berdasarkan hadiah langsung untuk setiap tindakan yang diperlukan, misalnya: catur bermain robot), dll.

Machine learning (ML) adalah sub bidang dari artificial intelligence (AI). Machine learning bertujuan untuk membawa kecerdasan buatan melalui belajar dari data. Data digunakan machine learning sebagai kode untuk komputasi tradisional. Cara lain untuk memperoleh kecerdasan dalam mesin bisa melalui pemrograman logis, penalaran induktif berdasarkan aturan dasar dan sebagainya. Dengan demikian machine learning dapat dianggap sebagai salah satu pendekatan menuju kecerdasan buatan. Berdasarkan sifat dari berbagai masalah yang ada dan kelimpahan data untuk masalah itu, wajar saja bahwa machine learning merupakan pendekatan untuk mencapai AI. Fakta bahwa korpus data sangat besar dan terus meningkat, sumber daya komputasi (mesin dan manusia) terbatas dan tidak mungkin untuk bekerja melalui pemrograman berbasis aturan telah mendorong pendekatan AI keseluruhan terhadap ML.



Deep learning di sisi lain adalah metode machine learning yang berkembang pesat. Dalam pengaturan machine learning yang normal, salah satu masalah yang paling sulit adalah rekayasa fitur. Rekayasa fitur berkaitan dengan ekstraksi fitur yang sesuai yang dapat dimasukkan ke dalam model. Jika fitur tidak lengkap atau kurang, model ini cacat (bias tinggi) dan jika fitur terlalu banyak dan tidak semuanya berkontribusi pada keluaran model, model ini kembali cacat (varian tinggi). Jika kita memiliki terlalu banyak fitur, kita memerlukan dataset yang sangat sangat besar untuk dipelajari dari model yang salah. Dalam machine learning ada sub-bidang yang disebut ‘pembelajaran representasional’ juga dikenal sebagai ‘pembelajaran fitur’ yang bertujuan mengekstrak fitur dari data seperti gambar di mana fitur pengambilan tangan oleh insinyur manusia sama sekali tidak layak
.
Deep learning didasarkan pada pembelajaran representasional. Implementasi itu terdiri dari banyak lapisan jaringan saraf (lebih tinggi jumlah lapisan, lebih dalam model) di mana setiap lapisan mendapat masukan dari lapisan sebelumnya dan dibagikan ke lapisan berikutnya. Lapisan permulaan berhubungan dengan fitur yang lebih umum dan kasar dan ketika jaringan semakin dalam, ia dapat mempelajari perincian yang lebih baik dari dataset yang akhirnya memberikan output dengan faktor keyakinan tertentu. Fungsionalitas mereka terinspirasi oleh cara kerja neuron mamalia. Neuron bekerja dengan mengambil sinyal kimia input dan berdasarkan ambang tertentu sinyal akan dilewatkan atau diblokir. Perilaku seperti itu di emulasikan menggunakan berbagai fungsi matematika (fungsi sigmoid menjadi yang paling umum) ketika mengimplementasikan jaringan saraf. Meskipun begitu mereka membutuhkan begitu banyak data pelatihan untuk berkinerja baik.



https://teknologi.id/insight/machine-learning-deep-learning-dan-artificial-intelligence-apa-perbedaan-ketiganya/


Sejarah perjalanan bangsa Indonesia sejatinya tidak lepas dari keberadaan dan peran pemuda. Di republik ini, peran pemuda sangat jelas terlihat pada awal perjuangan kemerdekaan, masa kemerdekaan itu sendiri, dan paska kemerdekaan bangsa.
Dalam berbagai dokumen dan referensi, kiprah pemuda di Indonesia diawali pada permulaan pada tahun 1908 yang ditandai dengan berdirinya Budi Utomo. Semangat kebangkitan generasi muda pula, dengan dideklarasikannya momentum besar, yakni Sumpah Pemuda, pada tanggal 28 Oktober tahun 1928. Peristiwa ini memberi berbagai hikmah kepada pemuda, yang salah satunya membangkitkan semangat generasi muda Indonesia agar menjadikan bangsa yang tekad mencerdaskan kehidupan berbangsa di masa yang akan datang.
Dalam HUT Ke-73 Republik Indonesia, generasi muda perlu bangkitkan semangat yang baru sebagai pemuda Indonesia. Pada setiap merayakan hari kemerdekaan, pemuda dan berbagai kalangan pelajar berhamburan mengikuti unit kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, paskibraka, PMR, dan unit kegiatan ekstrakulikuler lainnya, sebagai salah satu peran generasi muda untuk mengisi kemerdekaan Indonesia itu sendiri. Tentu hal ini bukan saja sekedar mengikuti berbagai rangkaian kegiatan tersebut, bukan semata-mata kita hadir karena ingin tampil membawakan sebuah atraksi di lapangan upacara, melainkan kita hadir untuk mencerna, dan memaknai arti dari sebuah hari kemerdekaan sesungguhnya. Akan sangat ironi bila memperingati hari kemerdekaan hanya sebatas seremoni saja tanpa mengambil tauladan dari nilai-nilai perjuangan untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk itu, sebagai generasi muda, kita harus mampu memberi makna baru atas tonggak bersejarah kepahlawanan dengan mengisi kemerdekaan sesuai perkembangan zaman. Sebagai generasi muda, tentu tak diinginkan bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang lemah, kemerdekaan Indonesia bukanlah sebuah hadiah dari penjajah Belanda yang sangat lama menguasai bangsa. Artinya di situ ada unsur perjuangan untuk meraih kemerdekaan tersebut. Para pemuda saat ini telah menyadari perlunya kemerdekaan untuk mewujudkan keinginan luhur, yakni kesejahteraan masyarakat di masa yang akan datang.

Beberapa hal penting yang bisa dilakukan generasi muda untuk bangsa Indonesia, yaitu :
1.              Melestarikan Kebudayaan Indonesia
Di Indonesia terdapat ragam budaya dan lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa tersebar dari sabang sampai merauke. Sudah sepatutnya generasi muda sebagai penerus melestarikan dan menjaganya dengan baik. Dengan cara mengadakan kegiatan yang memperkenalkan budaya dari berbagai suku dan etnis di Indonesia bisa membantu melestarikan budaya di Indonesia.

2.              Menjaga Bhineka Tunggal Ika
Bhineka Tunggal Ika merupakan moto atau semboyan bangsa Indonesia yang tertulisa pada lambang negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya “Berbeda-beda tetapi satu”, yang memiliki makna walaupun kita berbeda suku, budaya dan agama tetapi kita tetap satu dan harus saling menghargai.
3.              Menjaga Keutuhan NKRI
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang dibentuk berdasarkan semangat kebangsaan (nasionalisme) oleh bangsa Indonesia yang bertujuan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam butir-butir Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dan menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan landasan konstitusional UUD 1945 merupakan beberapa upaya untuk menjaga keutuhan NKRI

4.              Menjaga Wilayah Indonesia
Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari 13.487 pulau, memiliki keanekaragaman hayati, maupun non-hayati. Merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, untuk itu kita harus menjaganya dengan baik. Dengan menjaga wilaya dan kekayaan tanah air Indonesia, menciptakan ketahanan nasional, menghormati perbedaan agar tidak mudah dipecah belah oleh pihak luar merupakan salah satu contoh yang bisa kita lakukan untuk menjaga wilayah Indonesia.




Referensi :
http://floresmuda.com/2018/08/20/memaknai-peran-pemuda-dalam-kemerdekaan-indonesia/

Kamis, 11 Oktober 2018


Profesi Teknologi Informasi
Profesi untuk Teknologi Informsai dibagi menjadi Tiga Kelompok yaitu Software, Hardware, dan Brainware.


A.    Kelompok pertama, adalah mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak (software), baik mereka yang merancang sistem operasi, database maupun sistem aplikasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti:
1.  Sistem analis: merupakan orang yang bertugas menganalisa sistem dan yang akan di implementasikan, mulai dari menganalisa sistem yang ada, kelebihan dan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain sistem yang akan dikembangkan  
2.     Programmer: merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan system analis, yaitu membuat program (baik aplikasi maupun system operasi) sesuai sistem yang dianalisa sebelumnya.        
3.  Web designer: merupakan orang yang melakukan kegiatan perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.             
4.   Web programmer: merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan web designer, yaitu membuat program berbasis web sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya.


B.     Kelompok kedua, adalah mereka yang bergelut di bidang perangkat keras (hardware). Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti: 
1.  Technical engineer: sering juga disebut teknisi, yaitu orang yang berkecimpung dalam bidang teknik, baik pemeliharaan maupun perbaikan perangkat sistem komputer.                                  
2.   Networking engineer: adalah orang yang berkecimpung dalam bidang teknis jaringan komputer dari maintenance sampai troubleshooting-nya.


C.    Kelompok ketiga, adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti: 
1. EDP operator: adalah orang yang bertugas mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi lainnya. 
2.   Sistem administrator: merupakan orang yang bertugas melakukan administrasi terhadap sistem, memiliki kewenangan menggunakan hak akses terhadap sistem, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan peraturan operasional sebuah sistem.


Profesi Sistem Informasi
Profesi berikut ini adalah beberapa profesi yang dapat diambil dalam sistem informasi. 


1. Analis system.                                 10. System Programmer / Software Engineer.
2. Web designer.                                 11. Web programmer. 
3. System administrator.                     12. Business Process Analyst.
4. Application Developer.                   13. Database Administrator. 
5. Database Analyst.                           14. Auditor Sistem Informasi.
6. IS Project.                                       15. Webmaster. 
7. Project Leader.                                16. ERP Specialist.
8. E-Business Analyst.                        17. Web Content Specialist. 
9. Helpdesk Analyst.                          18. Operation Manager.


Pengertian Profesionalism
Profesionalisme (profésionalisme) ialah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau dilakukan oleh seorang profesional. Profesionalisme berasal dari pada profesion yang bermakna berhubungan dengan profesion dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Jadi, profesionalisme adalah tingkah laku, kepakaran atau kualiti dari seseorang yang profesional (Longman, 1987).


Ciri-Ciri Profesionalisme
Seseorang yang memiliki jiwa profesionalisme senantiasa mendorong dirinya untuk mewujudkan kerja-kerja yang profesional. Kualiti profesionalisme didokong oleh ciri-ciri sebagai berikut:
1.  Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal. Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha mewujudkan dirinya sesuai dengan piawai yang telah ditetapkan. Ia akan mengidentifikasi dirinya kepada sesorang yang dipandang memiliki piawaian tersebut. Yang dimaksud dengan “piawai ideal” ialah suatu perangkat perilaku yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai rujukan.
2.   Meningkatkan dan memelihara imej profesion. Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan dan memelihara imej profesion melalui perwujudan perilaku profesional. Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai cara misalnya penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan, sikap hidup harian, hubungan dengan individu lainnya.
3.  Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan meperbaiki kualiti pengetahuan dan keterampiannya.
4.   Mengejar kualiti dan cita-cita dalam profesion. Profesionalisme ditandai dengan kualiti darjat rasa bangga akan profesion yang dipegangnya. Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu memiliki rasa bangga dan percaya diri akan profesionnya.

Kode Etik Profesional
         Kode etik profesi merupakan norma yang ditetapkan dan diterima oleh sekelompok profesi, yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu profesi itu dimata masyarakat. Apabila anggota kelompok profesi itu menyimpang dari kode etiknya, maka kelompok profesi itu akan tercemar di mata masyarakat. Oleh karena itu, kelompok profesi harus mencoba menyelesaikan berdasarkan kekuasaannya sendiri. Kode etik profesi merupakan produk etika terapan karena dihasilkan berdasarkan penerapan pemikiran etis atas suatu profesi. Kode etik profesi dapat berubah dan diubah seiring perkembangan zaman.

            Kode etik profesi merupakan pengaturan diri profesi yang bersangkutan, dan ini perwujudan nilai moral yang hakiki, yang tidak dipaksakan dari luar. Kode etik profesi hanya berlaku efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup dalam lingkungan profesi itu sendiri. Setiap kode etik profesi selalu dibuat tertulis yang tersusun secara rapi, lengkap, tanpa catatan, dalam bahasa yang baik, sehingga menarik perhatian dan menyenangkan pembacanya. Semua yang tergambar adalah perilaku yang baik-baik.


Standar Profesi Teknologi Indormasi (IT) di Indonesia.
Saat ini Teknologi Informasi (TI) berkembang sangat pesat. Secara tidak langsung dinamika industri di bidang ini juga meningkat dan menuntut para profesionalnya rutin dan berkesinambungan mengikuti aktifitas menambah ketrampilan dan pengetahuan baru. Perkembangan industri TI ini membutuhkan suatu formalisasi yang lebih baik dan tepat mengenai pekerjaan profesi yang berkaitan dengan keahlian dan fungsi dari tiap jabatannya. Hal ini menimbulkan kebutuhan untuk dibentuknya suatu standar profesi di bidang tersebut. Para profesional TI, sudah sejak lama mengharapkan adanya suatu standar kemampuan yang kontinyu dalam profesi tersebut.

Masih banyaknya pekerjaan yang belum adanya standardisasi dan sertifikasi Profesi IT di indonesia, dikarenakan Standardisasi Profesi IT yang diperlukan Indonesia adalah standar yang lengkap, dimana semua kemampuan profesi IT di bidangnya harus di kuasai tanpa kecuali, profesi IT seseorang mempunyai kemampuan, dan keahlian yang berbeda dengan bidang yang berbeda-beda, tapi perusahaan membutuhkan sebuah Pekerja IT yang bisa di semua bidang, dapat dilihat dari sebuh lowongan kerja yang mencari persyaratan dengan kriteria yang lengkap yang dibutuhkan perusahaan. Sertifikasi berbeda dengan ujian, lisensi ataupun registrasi.

Registrasi mungkin berguna untuk statistik, tetapi tidak praktis untuk diterapkan akan lebih bermanfaat dengan sertifikasi. Untuk sertifikasi, inisiatif harus lahir dari sektor industri dan untuk bidang teknologi informasi sebaiknya berfokus pada model SRIG-PS (Special Regional Interest Group on Profesional Standardisation). Sertikasi pada model SRIG-PS berbeda dengan badan lain seperti IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers).

Sertifikasi pada model SRIG-PS adalah independen, obyektif, dan tugas yang regular bagi kepentingan profesional dalam satu atau lebih area di teknologi informasi. Sedangkan sertifikasi IEEE adalah suatu jaminan tertulis, yang merupakan suatu demonstrasi formal yang merupakan konfirmasi dan merupakan suatu sistem atau komponen dari suatu persyaratan tertentu dan diterima untuk keperluan operasi. Sertifikasi ini memiliki tujuan untuk:

1.      Membentuk tenaga praktisi TI yang berkualitas tinggi,
2.      Membentuk standar kerja TI yang tinggi.
3.    Pengembangan profesional yang berkesinambungan. Sedangkan bagi tenaga TI profesional tersebut.
4.      Sertifikasi ini merupakan pengakuan akan pengetahuan yang kaya (bermanfaat bagi promosi, gaji).
5.       Perencanaan karir.
6.       Profesional development
7.     Meningkatkan international marketability. Ini sangat penting dalam kasus, ketika tenaga TI tersebut harus bekerja pada perusahaan multinasional, perusahaan akan mengakui keahliannya apabila telah dapat menunjukkan sertifikat tersebut.


Referensi :
https://alhanifiah.wordpress.com/2012/04/02/pengertian-dan-ciri-ciri-profesionalisme-serta-kode-etik-profesi/
https://www.academia.edu/9699013/A-Profession_in_Information_Technology


Selasa, 09 Oktober 2018


Penerapan Sistem Cerdas di Game angry bird

Dalam Angry Birds, pemain mengendalikan sekawanan burung warna-warni yang berusaha untuk mengambil telur yang dicuri oleh sekelompok babi hijau jahat. Pada setiap tingkat, babi-babi yang dilindungi oleh struktur yang terbuat dari berbagai bahan seperti es, kayu, dan batu. Tujuan dari permainan ini adalah untuk menghilangkan semua babi di tiap tingkat permainan. Menggunakan katapel, pemain meluncurkan burung dengan maksud untuk memukul babi secara langsung atau merusak struktur yang melindunginya, runtuhnya strutkur dapat membunuh babi.

Dalam berbagai tahap permainan, benda tambahan seperti bahan peledak dan krat batu ditemukan dibeberapa tingkat, dan dapat digunakan bersama dengan burung-burung untuk menghancurkan babi yang sulit dijangkau.
Adapun Sistem cerdas yang diterapkan diantaranya:
Beberapa jenis burung yang digunakan dalam permainan. Pada tingkat awal, burung merah adalah satu-satunya yang tersedia. Setiap tahap permainan, jenis burung akan bertambah, beberapa jenis burung lebih efektif terhadap bahan tertentu atau memiliki kemampuan khusus yang diaktifkan setelah burung diluncurkan. Sebagai contoh, seekor burung biru kecil dapat memisah menjadi tiga burung kecil, burung biru es dapat membuat sasarannya membeku, burung kuning yang dapat menambah kecepatan dan daya rusak, burung hitam yang bisa meledak, dan burung putih yang bisa menjatuhkan bom telur, burung hijau yang bisa menjadi bumerang, burung merah atau hijau berukuran besar yang bisa menghancurkan lebih banyak struktur, burung orange yang bisa memperbesar diri, dan burung ungu bisa menembak tepat sasaran. Babi juga muncul dalam ukuran yang berbeda. Babi kecil relatif lemah dan mudah dihancurkan baik oleh tembakan langsung atau dengan puing-puing dari bangunan yang rusak, babi lebih besar mampu mempertahankan diri dari banyak kerusakan. Juga, beberapa babi mengenakan helm baja, membuat mereka lebih tahan terhadap kerusakan struktur, sedangkan babi dengan mahkota paling banyak bisa menahan kerusakan.

Sistem Cerdas adalah mesin yang mampu menirukan kemampuan manusia dalam proses pembuatan keputusan. Sistem cerdas mempelajari cara bertindak sehingga mampu mencapai tujuannya Konsep dasar dalam Sistem Cerdas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1.      Artificial Neural Network merupakan konsep bagaimana otak manusia bekerja,dimana otak manusia terdiri atas sel saraf yang memiliki network. Network atau jaringan ini dirumuskan menjadi sebuah persamaan matematis sehingga dapat diaplikasikan pada prosesor.
2.      Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan merupakan kelanjutan dari Artificial Neural Network, yaitu konsep bagaimana manusia berpikir. Komputer diharapkan dapat berlaku dan mengambil keputusan seperti manusia, serta mampu mempelajari permasalahan yang ada.
3.      Fuzzy Logic atau Logika Samar, merupakan perasaan yang ditanamkan pada komputer, yakni dengan cara mengambil keputusan 'diantara 1 dan 0'. Sehingga komputer dapat memiliki toleransi, unsur rasa atau 'kira-kira', dan kesensitifan dari input yang diberikan, dan penerapan dari konsep yang ke tiga ini contohnya adalah Angry

Sistem Cerdas pada Bisnis
Sistem pakar (expert system) yaitu sistem yang meniru kepakaran (keahlian) seseorang dalam bidang tertentu dalam menyelesaikan suatu permasalahan (Horn, 1986). Sistem pengolahan bahasa alami (natural language processing).
Contoh Aplikasi Sistem Pakar :
·    XSEL : Sistem pakar ini dapat bertindak sebagai asisten penjual, yang membantu penjual komputer DEC memilihkan pesanan pelanggan sesuai dengan kebutuhan.
·  MYCIN : Sistem ini dikembangkan  di Universitas Stanford pada pertengahan 1970-an dengan tujuan untuk membantu jurumedis dalam mendiagnosa penyakit yang disebabkan bakteri. 
·   PROSPECTOR : Sistem ini diciptakan oleh Richard Duda, Peter Hard, dan Rene Reboh pada tahun 1978 yang menyediakan kemampuan seperti seorang pakar di bidang geologi.



 Google
Adalah sebuah mesin pencari di internet. Dinamakan mesin karena cara kerjanya yang sama sekali tidak menyusahkan kita dalam melakukan pencarian, sehingga Google dikatakan mesin. Algoritmanya yang rumit membawa kita pada kemudahan akses terhadap sebuah pencarian. Sebagai contoh, jika kita meletakkan sebuah kata kunci pada form google, maka akan muncul beberapa suggestion atau saran dibawah form tersebut. Itulah Kecerdasan Buatan 


Jumat, 05 Oktober 2018


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
       Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah gejala yang disebut masalah sosial berkuat didalamnya. Sebagaimana yang diketahui, dalam realitas sosial memang tidak pernah dijumpai suatu kondisi masyarakat yang ideal. Dalam pengertian tidak pernah dijumpai kondisi yang menggambarkan bahwa seluruh kebutuhan setiap warga masyarakat terpenuhi, seluruh perilaku kehidupan sosial sesuai harapan atau seluruh warga masyarakat dan komponen sitem sosial mampu menyesuaikan dengan tuntutan perubahan yang terjadi. Dengan kata lain desain selalu tidak sesuai dassollen.

      Pada jalur yang searah, sejak tumbuhnya ilmu pengetahuan sosial yang mempunyai objek studi kehidupan masyarakat, maka sejak itu pula studi kehidupan masyarakat, maka sejak itu pula studi masalah sosial mulai dilakukan. Masalah sosial menemui pengertiannya sebagai sebuah kondisi yang tidak diharapkan dan dianggap dapat merugikan kehidupan sosial yang telah disepakati. Keberadaan masalah sosial ditengah kehidupan masyarakat dapat diketahui secara cermat melalui beberapa proses dan tahapan analitis, yang salah satunya berupa tahapan diagnosis.

       Sumber masalah sosial dapat dilihat dari faktor-faktor yang melekat yang melekat pada individu yang menyandang masalah. Melalui diagnosis bisa ditemukan faktor penyebabnya yang mungkin berasal dari kondisi fisik, psikis maupun proses sosialisasinya.  Masalah sosial sebagai kondisi yang dapat menghambat perwujudan kesejahteraan sosial pada gilirannya selalu mendorong adanya tindakan untuk melakukan perubahan dan perbaikan. Dalam konteks tersebut, upaya pemecahan sosial dapat dibedakan antara upaya pemecahan berbasis masyarakat. Negara merupakan pihak yang sepatutnya respontif terhadap keberadaan masalah sosial. Perwujudan kesejahteraan setiap warganya merupakan tanggung jawab sekaligus peran vital bagi keberlangsungan Negara.
       Upaya pemecahan sosial sebagai muara penanganan sosial berupa suatu tindakan bersama oleh masyarakat untuk mewujudkan suatu perubahan yang sesuai yang diharapkan.


B.     Rumusan Masalah
       Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis menetapkan rumusan masalah yaitu:
1. Apa defenisi masalah sosial?
2. Apa saja unsure-unsur masalah sosial?
3. Apa saja karakteristik masalah sosial?
4. Apa macam-macam masalah sosial?
5. Faktor apa yang mempengaruhi masalah sosial?
6. Apa dampak masalah sosial di masyarakat?
7. Bagaimana cara mengatasi masalah sosial di masyarakat?

C.     Tujuan
1.      Mengetahui defenisi masalah sosial.
2.      Mengetahui unsure-usur masalah sosial.
3.      Mengetahui karakteristik masalah sosial
4.      Mengetahui macam-macam masalah sosial.
5.      Mengetahui faktor yang mempengaruhi masalah sosial.
6.      Mengetahui dampak masalah sosial di msyarakat.
7.      Mangatahui cara mengatasi masalah sosial di masyarakat.

D.    Manfaat
1.      Bagi penulis dapat mengetahui mengenai masalah sosial
2.      Bagi pembaca dapat menjadi bahan referensi untuk mengetahui masalah sosial.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Definisi Masalah Sosial
              Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidak sesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosil seperti kegoyahan dalam kehidupan kalompok atau masyarakat.[1]
       Menurut Lesli masalah sosial sebagai kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupn sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai dank arena perlunya untuk diatasi atau diperbaiki.[2]
       Menurut Martin S. Weinberg masalah sosial adalah sesuatu yang dinyatkan sebagai sesuatu yang bertentangan dengn nilai-nilai oleh masyarakat yang cukup signifikan, dimana mereka sepakat dibutuhkan suatu tindakan untuk mengubah situasi tersebut.
       Menurut Bulmer dan Thompson pengertian masalah sosial adalah adalah suatu kondisi yang terjadi dimana dapat mengancam nilainilai di dalm masyarakat, sehingga dapat berakibat pada sebagian besar dari anggota masyarakat.[3]
       Perspektif sosiologi berpendapat bahwa masalah sosial adalah situasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai perlu diatasi (dipecahkan).
       Menurut Gillin masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsure-unsur yang ada dalam masyarakat , yang membahayakan kehidupan kelompok sosial atau menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok warga kelompok sosial tersebut, sehingga menyebabkan  kepincangan sosial.
       Menurut Zastrow, masalah sosial adalah suatu kondisi sosial yang mempengaruhi sejumlah besar orang yang memerlukan perbaikan segera dengan sekumpulan tindakan-tindakan.[4]
       Menurut Pincus dan Minahan, masalah sosial adalah suatu kondisi atau situasi sosial yang dievaluasi oleh orang-orang sebagai suatu situasi atau kondisi yang tidak mengenakkan atau situasi problematic.[5]
       Masalah sosial adalah masalah yang timbul akibat dari interaksi sosial antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial berkisar pada ukuran nilai adat istiadat, ideology dan tradisi yang ditandai dengan suatu proses yang disosiatif.

B.     Unsur-unsur masalah sosial
   Unsur-unsur masalah sosial yaitu sebagai berikut.
1.            Adanya suatu situasi atau kondisi sosial.
2.            Adanya sekelompok orang yang mengevaluasi situasi atau kondisi sosial tersebut.
3.            Adanya evaluasi terhadap situasi atau kondisi sosial tersebut sebagai tidak mengenakkan.

C.    Karakteristik Masalah sosial
  Karakteristik masalah sosial adalah sebagai berikut.
4.            Menyangkut kepentingan bersama.
5.            Mengganggu ketertiban/kenyamanan/keamanan sebagian warga masyarakat.
6.            Biasanya masalahnya kompleks.
7.            Melibatkan banyak lembaga terkait.
8.            Melibatkan berbagai ilmu/disiplin ilmu sosial dan ilmu lain.
9.            Pendekatan yang konsepsional dan operasional/realistic.
10.        Ada sebagian kecil yang merasa diuntungkan.

D.    Macam-macam masalah sosial
  Macam-macam masalah sosial yang ada di masyarakat yaitu:
1.            Masalah sosial yang berasal dari faktor ekonomis, yaitu:
a.              Kemisikinan
Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak bisa menjamin hidupnya sendiri seperti orang lain pada umumnya.Kemisikinan dapat diklasifikasikan dalam kehidupan masyarakat yang masih sederhana dalam masyarakat yang tergolong komplek. Jadi ukuran kaya atau miskin memang tidak sama, tergantung pada situasi dan kondisi masyarakat yang bersangkutan. Yang jelas karena tidak adanya pembagian kekayaan yang merata. [6]
b.              Pengangguran
Pengangguran adalah suatu keadaan dimana sesorang tidak mempunyai pekerjaan yang bisa menjamin hidupnya sendiri.
2.            Masalah sosial yang berasal dari faktor kebudayaan
Masalah sosial yang bersumber dari faktor kebuadayaan biasanya yang paling menonjol bagi kehidupan manusia dalam masyarakat, yaitu jika manusia tidak mampu untuk menyesuaikan diri dengan perkkembangan kebudayaan.[7]
3.            Masalah sosial berasal dari faktor biologis
Masalah sosial yang bersumber dari faktor biologis ini misalnya, masalah-masalah yang menyangkut kependudukan dan keharusan biologis lainnya, beberapa faktor penyebab timbulnya masalah sosial yang bersumber dari faktor biologis:
a.              Faktor keharusan makan
Untuk kenyataan kehidupan sehari-hari bahwa keharusan untuk makan ternyata besar sekali pengaruhnya terhadap kemungkinan timbulnya masalah sosial
b.              Faktor kependudukan
Faktor kependudukan menyangkut bertambahnya jumlah manusia pada lapangan kehidupan tetap.
c.              Faktor bagi manusia untuk mempertahankan diri
Manusia pada umumnya ternyata tidak dapat dipisahkan dari faktor ini, sebab bagaimanapun alasannya, yang pasti sifat hakiki manusia adalah pertama kali mementingkan dirinya sendiri sebagai makhluk individu. Akan tetapi dilain pihak individu tidak akan dapat mempertahankan dirinya sendiri, maka dari itu dia bergabung atau membentuk kelompok sosial sebagaiman mahluk sosial lainnya.
4.            Masalah soaial yang berasal dari faktor psikologis
Faktor psikologis, seperti kebingunan, disorganisasi, penyakit saraf dan sebagainya. Dikatakan demikian oleh karena faktorfaktor tersebut dapat menyebabkan manusia atau warga manusia tidak mampu untuk berfikir dan bertindak secara wajar.

E.     Faktor yang mempengaruhi masalah sosial
1.            Faktor ekonomi
Faktor ekonomi merupakan salah satu faktor yang berperan penting terhadap penyebab timbulnya masalah sosial, seperti kemiskinan, pengangguran, krisis moneter dan sebagainya pada saa suatu masyarakat mengalami permasalahan ekonomi sanga rentang bagi mereka untuk melakukan tindakan kriminalitas dan kekurangan ekonomi tersebut dijadikan pembenaran aas tindakan yang mereka lakukan. Dilain hal, faktor ekonomi bisa dijadikan acuan maju atau tidaknya sebuah Negara. [8]
2.            Faktor Biologis
Faktor biologis bisa berperan sebagai penyebab terjadinya maslah sosial seperti, kekurangan gizi, HIV/AIDS, dan penyakit menular lainnya seperti ebola yang baru-baru ini menjadi perbincangan hangat karena berkembang pesat di wilayah Afrika dan memakan ribuan korban jiwa. Hal tersebut terjadoi karena kurangnya fasilitas kesehatan yang layak atau bisa juga disebabkan oleh kondoisi ekonomi dan pendidikan masyarakat yang kurang mencukupi, sehingga sebagian besar dari biologis mereka sangat mudah terjangkit penyakit.[9]
3.            Faktor psikologis
Faktor sikologis bisa menjadi masalah jika Psikologis  pada suatu masyarakat sangat lemah. Contohnya saja masyarakat yang muda terprofokasi untuk melakukan unjuk rasa atau demo aas perubahan kebijakan pemerintah oleh pihak oposisi pemerintah. Auran antar pelajar juga bisa menjadi salah satu contoh maslah sosial yang disebabkan oleh faktor psikologis. Dari contoh ini bisa dilihat, bahwa fakor sosial bisa menyebabkan konflik atau kerusuhan anar masyarakat.
4.            Faktor budaya
Selain beberapa faktor diatas, faktor budaya juga berperan dalam menyebabkan terjadinya maslah sosial contohnya seperti yang terjadi di Indonesia. Indonesia yang kental dengan budaya ketimuran saat ini dan terus menerus dibombardir dengan budaya asing seperti, makin banyaknya bisnis prostitusi, sifat konsumtif lebih besar dari pada produktif  fktor budaya ini sangat perlu diperhatikan karena budaya pada suatu Negara mencerminkan kebiasaan daripada masyarakatnya.[10]

F.     Dampak Masalah Sosial Di Masyarakat
        Dalam lingkungan masyarakat pasti terdapat berbagai macam permasalahan sosial, contoh maslah sosial di masyarakat seperti kenakalan remaja, maslah kependudukan, masalah pencemaran lingkungan, maupun maslah sosial lainnya. Adanya berbagai masalah sosial dilingkungan masyarakat dapat membawa dampak bagi masyarakat itu sendiri. Adapun dampak dari permasalahan sosial di masyarakat antara lain:
1.            Meningkatnya angka kriminalitas
2.            Adanya kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin.
3.            Adanya perpecahan kelompok.
4.            Munculnya perilaku menyimpang,
5.            Meningkatnya pengangguran.[11]

G.     Cara Mengatasi Masalah Sosial Di Masyarakat
        Pengangguran dapat menyebabkan lkemiskinan, dan selanjutnya menimbulkan kejahatan dan permusuhan aau perikaian dalam masyarakat. Hal ini merupakan masalah sosial yang harus diatasi. Pemerintah selalu berusaha mengatasi berbagai persoalan sosial dengan peran serta tokoh masyarakat, pemuka agama, pengusaha, ketua adat, dll. Berbagai cara yang dapat dilakukan oleh berbagai pihak dalam membantu mengatasi maslah sosial antara lain:
1.            Menjadi orang tua asuh bagi anak sekolah yang kurang mampu.
2.            Tokoh agama memberikan penyuluhan tentang keimanan dan moral dalam menghadapi persoalan sosial.
3.            Para pengusaha dan lembaga sosial kemasyarakatan lain ikut memberikan beasiswa
4.            Lembaga bantuan hokum dan lembaga sosial masyarakat membanu dalam berbagai penyuluhan sampai bantuan berupa materi.
5.            Para dermawan yang secara pribadi banyak memeri bantuan kepada masyarakat sekitarnya berupa materi.
6.            Perguruan tinggi melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan berbagai penyuluhan.[12]


BAB III
METODEOLOGI PENELITIAN
Untuk memperoleh data yang relevan, penulis menggunakan metode penelitian yaitu penelitian lapangan yaitu  melalui pengamatan langsung dengan objek penelitian unuk mengamati lebih dekat hal-hal yang memiliki relevansi dengan materi penulisan serta elemen-elemen pendukungnya.
Adapun teknik-teknik yang digunakan dalam penelitian lapangan nanti adalah sebagai berikut:
1.      Observasi
        Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi. Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
Participant observation
       Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data.
Non participant observation
       Berlawanan dengan participant observation, non participant merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.[13]

2.      Dokumentasi
        Dokumentasi adalah pengumppulan data melelui dokumen-dokumen organisasi yang mempunyai kaitan dengan pokok masalah dan materi.[14]



BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
       Perkembangan dunia diera globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan kesistem pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing secara sehat dalam segala bidang. Salah satu cara yang dilakukan bangsa Indonesia agar tidakk semakin  ketinggalan dengan Negara-negara lain adalah meningkatkan kualitas pendidikannya terlebih dahulu.
       Permasalahan sosial yang banyak terjadi dilungkungan sekitar adalah masalah pengangguran. Pengangguran sekarang terjadi dimana-mana. Hal ini disebabkan banyanya para pencari kerja. Tetapi, sedikitnya lapangan kerja yang tersedia. Itu hanya salah satu sebab terjadinya pengangguran. Contoh sebab lain adalah sumber daya manusia yang kurang berkualitas. Para generasi muda sekarang lebih suka bermalas-malas dan bermain daripada belajar demi menggapai masa depan.
       Jadi masalah sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: kemiskinan, tingkat pendidikan rendah, tindakan criminal, pengangguran dan lain-lain. Masalah ini tidak hanya terjadi di Negara kita saja tetapi masalah ini juga terjadi sama rata di seluruh pelosok dunia.

B.     Saran
1.            Kembali kepada jalan Allah dengan tuntunan Alquran dan sunnah.
2.            Meningkatnya kualitas pendidikan berarti SDM  yang terlahir akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam segala bidang di dunia internasional.
3.            Melakukan perubahan dan perbaikan yang dimulai dari diri sendiri dan lingkungan yang kondusif, setelah itu mengajak orang terdekat kita.

DAFTAR PUSTAKA
Waluya Bagja.2007.Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial Di Masyarakat. Bandung:PT.Setia Purna Inves.
Ishaq Injoni.2002.Masalah Sosial Masyarakat.Jakarta:Uni Press. Hal. 12
Soetomo.2008.Masalah Sosial Dan Upaya Pemecahannya.Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Hal. 10
http://www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-masalah-sosial-dan-jenis-macam-masalah-sosial-dalam-masyarakat.html
http://www.fahdisjro.com/2014/09/permasalahan-sosial.html
https://alvinmod.wordpress.com/2014/12/03/faktor-masalah-sosial.html
http://sabrinahrhp.blogspot.com/20/15/01/masalah-sosial.html
http://contohartikel-ku.com/2013/04/cara-mengatasi-masalah-sosial-dalam.html
https://teorionline.wordpress.com/service/metode-pengumpulan-data.html
https://id.m.wikipedia.org/wiki/dokumentasi
 ________________________________________________________________________________

[1] Waluya Bagja.2007.sosiologi: menyelami fenomena sosial di masyarakat. Bandung:PT.Setia Purna Inves. Hal. 16
[2] Ishaq Injoni.2002.Masalah sosial masyarakat.Jakarta:Uni Press. Hal. 12
[3] Soetomo.2008.Masalah sosial dan upaya pemecahannya.Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Hal. 10
[4] http://www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-masalah-sosial-dan-jenis-macam-masalah-sosial-dalam-masyarakat.html
[5] http://www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-masalah-sosial-dan-jenis-macam-masalah-sosial-dalam-masyarakat.html
[6] http://www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-masalah-sosial-dan-jenis-macam-masalah-sosial-dalam-masyarakat.html
[7] http://www.fahdisjro.com/2014/09/permasalahan-sosial.html
[8] https://alvinmod.wordpress.com/2014/12/03/faktor-masalah-sosial.html
[9] https://alvinmod.wordpress.com/2014/12/03/faktor-masalah-sosial.html
[10] https://alvinmod.wordpress.com/2014/12/03/faktor-masalah-sosial.html
[11] http://sabrinahrhp.blogspot.com/20/15/01/masalah-sosial.html
[12] http://contohartikel-ku.com/2013/04/cara-mengatasi-masalah-sosial-dalam.html
[13] https://teorionline.wordpress.com/service/metode-pengumpulan-data.html
[14] https://id.m.wikipedia.org/wiki/dokumentasi



 
Copyright © 2014 PERSY BLOG Agatha Fajarani
Designed by AgathaFajarani