Pengertian Manusia
Pengertian Manusia adalah
makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain, oleh karena itu manusia
senantiasa membutuhkan interaksi dengan manusia yang lain. Seorang
Antropologi Indonesia yaitu Koentjaraningrat menyatakan bahwa masyarakat adalah
kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat
tertentu yang bersifat terus menerus, dan yang terikat oleh suatu rasa
identitas bersama.
Pandangan yang dikemukakan oleh
Koentjaraningrat tersebut menegaskan bahwa di dalam masyarakat terdapat
berbagai komponen yang saling berinteraksi secara terus menerus sesuai dengan
sistem nilai dan sistem norma yang di anutnya. Interaksi antar komponen
tersebut dapat terjadi antara individu dengna individu, antara lain individu
dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok.
Pengertian Hakekat Manusia
Menurut bahasa,
hakikat berarti kebenaran atau sesuatu yang sebenar-benarnya atau asal segala
sesuatu. Dapat juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari segala sesuatu atau
yang menjadi jiwa sesuatu. Dikalangan tasawuf orang mencari hakikat diri
manusia yang sebenarnya, karena itu muncul kata-kata diri mencari sebenar-benar
diri. Sama dengan pengertian itu mencari hakikat jasad, hati, roh, nyawa, dan
rahasia.
Manusia adalah
makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah swt. Kesempurnaan
yang dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka
sebagai khalifah di muka dumi ini.Dikitab suci menerangkan bahwa manusia
berasal dari tanah. Jadi hakekat manusia adalah kebenaran atas diri manusia itu
sendiri sebagai makhluk yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Hakekat Manusia Menurut
Pandangan Umum Ialah Sebagai Berikut:
Pembicaraan manusia
dapat ditinjau dalam berbagai perspektif, misalnya perspektif filasafat,
ekonomi, sosiologi, antropologi, psikologi, dan spiritualitas Islam atau
tasawuf, anatar lain :
a.
Dalam
perspektif filsafat.
Disimpulkan bahwa manusia merupakan
hewan yang berpikir karena memiliki nalar intelektual. Dengan nalar intelektual
itulah manusia dapat berpikir, menganalisis, memperkirakan, meyimpulkan,
membandingkan, dan sebagainya. Nalar intelektual ini pula yang membuat manusia
dapat membedakan antara yang baik dan yang jelek, antara yang salah dan yang
benar.
1.
Hakekat Manusia
Pada
saat-saat tertentu dalam perjalanan hidupnya, manusia mempertanyakan tentang
asal-usul alam semesta dan asal-usul keber-ada-an dirinya sendiri. Terdapat dua
aliran pokok filsafat yang memberikan
jawaban atas pertanyaan tersebut, yaitu Evolusionisme
dan Kreasionisme (J.D. Butler, 1968). Menurut
Evolusionisme, manusia adalah hasil puncak dari
mata rantai evolusi yang terjadi di
alam semesta. Manusia sebagaimana halnya alam
semesta ada dengan sendirinya berkembang dari alam itu
sendiri, tanpa Pencipta. Penganut aliran ini antara lain Herbert Spencer,
Charles Darwin, dan Konosuke Matsushita. Sebaliknya, Kreasionisme
menyatakan bahwa asal usul manusia sebagaimana halnya alam semesta adalah ciptaan
suatu Creative Cause atau Personality, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Penganut
aliran ini antara lain Thomas Aquinas, memang kita dapat
menerima gagasan tentang adanya proses
evolusi di alam semesta termasuk pada diri
manusia, tetapi tentunya kita menolak pandangan
yang menyatakan adanya manusia di alam semesta semata-mata sebagai hasil
evolusi dari alam itu sendiri, tanpa Pencipta.
2.
Wujud dan Potensi Manusia.
Wujud Manusia. menurut
penganut aliran Materialisme yaitu Julien de La
Mettrie bahwa esensi manusia semata-mata bersifat
badani, esensi manusia adalah tubuh atau fisiknya.
Sebab itu, segala hal yang bersifat kejiwaan, spiritual atau rohaniah
dipandangnya hanya sebagai resonansi dari
berfungsinya badan atau organ tubuh. Tubuhlah yang
mempengaruhi jiwa. Contoh: Jika ada organ tubuh luka muncullah rasa sakit. Pandangan
hubungan antara badan dan jiwa seperti
itu dikenal sebagai Epiphenomenalisme (J.D. Butler, 1968).
b.
Dalam
Perspektif Ekonomi.
Dalam perspektif ekonomi, manusia adalah
makhluk ekonomi, yang dalam kehidupannya tidak dapat lepas dari persoalan-persoalan
ekonomi. Komunikasi interpersonal untuk memenuhi hajat-hajat ekonomi atau
kebutuhan-kebutuhan hidup sangat menghiasi kehidupan mereka.
c.
Dalam Perspektif Sosiologi.
Manusia adalah makhluk
social yang sejak lahir hingga matinya tidak pernah lepas dari manusia lainnya.
Bahkan, pola hidup bersama yang saling membutuhkan dan saling ketergantungan
menjadi hal yang dinafikkan dalam kehidupan sehari-hari manusia.
d.
Dalam Perspektif Antropologi.
Manusia adalah makhluk
antropologis yang mengalami perubahan dan evolusi. Ia senantiasa mengalami
perubahan dan perkembangan yang dinamis.
e.
Dalam Perspektif Psikologi.
Manusia adalah makhluk yang
memiliki jiwa. Jiwa merupakan hal yang esensisal dari diri manusia dan
kemanusiaannya. Dengan jiwa inilah, manusia dapat berkehendak, berpikir, dan
berkemauan.
Kepribadian Bangsa Timur
Manusia dimuka bumi ini
mendiami wilayah yang berbeda, ada yang mendiami wilayah timur, wilayah barat
dan wilayah timur tengah. Hal ini membuat kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan
dan kepribadian setiap manusia suatu wilayah berbeda dengan yang lainnya.
Negara Indonesia termasuk ke dalam bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa
yang berkepribadian baik. Bangsa Timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah
dan bersahabat. Orang-orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian
bangsa Timur, mengapa? Karena mereka senang dengan kepribadian bangsa Timur
yang tidak individualis dan saling tolong menolong.
Kepribadian bangsa
timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang
menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur
pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi.
Kepribadian bangsa timur, kita tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa
timur, dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur
dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat.
Bangsa timur identik
dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo
matang dan adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar cara
berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang timur
kebanyakan memeluk agama islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku.
Namun di zaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang
barat. Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan
kebiasaan orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri.
Pada umumnya
kepribadian bangsa timur adalah sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa
lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang
ada. Namun walaupun kita sudah tahu banyak tentang kepribadian bangsa Timur
kita tidak bisa selalu beranggapan bahwa kebudayaan bangsa Timur lebih baik dari
bangsa Barat. Karena semua hal pasti ada sisi positif dan negatifnya. Tidak ada
di dunia ini yang sepenuhnya baik.
Secara garis besar
kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti
peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat
bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone, komputer, dll.
Kepribadian Bangsa
Timur
1.
Hospitality
maksud
dari sifat tersebut menunjukkan bahwa bangsa timur memiliki sifat yang ramah
dan sopan serta mudah bersosialisasi dengan bangsa lainnya. Sikap peduli
terhadap lingkungan sekitar membuat bangsa timur mudah bergaul berbeda dengan
bangsa barat yang cenderung hidup lebih individualis.
2.
Hardworking
pekerja
kera merupan sifat yang tidak bisa dianggap remeh. Bangsa Timur dikenal dengan
orang-orangnya yang tidak mudah menyerah, rajin dan bersungguh sungguh saat
melakukqan sesuatu apalagi yang berhubungan dengan pekerjaan.
3.
Religius & Well-cultured
bangsa
timur juga terkenal karena keragaman ras dan kebudayaan. Tidak hanya menang
kuantitas, hal utama yang menjadi pedoman hidup bangsa timur adalah tradisi dan
agama. Karena keterikatan dengan adat dan budaya menjadikan pembatas
individu-individu bangsa timur untuk mencapai potensi maksimalnya.
4.
Respect for Elders
bangsa
timur dikenal dengan kesopanannya dan menjunjung tinggi norma kesopanan. Adat
yang berlaku di lingkungna bangsa timur sangat berpengaruh terhadap kesopanan
orang-orangnya.
5.
Diligent
karena
bangsa timur dikenal pekerja keras dan rajin ini menyebabkan bangsa timur
cerdas dan pantang menyerah.
6.
Attached to Norms
sebagai
bangsa timur, dikenal amat menjunjung tinggi norma-norma. Bangsa timur
cenderung judgemental menyangkut hal-hal yang bertentangan dengan norma.
7.
Strong family Ties
kebanyakan
orang-orang bangsa timur sangat bergantung pada keluarganya. Keluarga menjadi
factor utama dalam hal mempertimbangkan banyak hal seperti urusan jodoh dan karir.
Pengertian kebudayaan
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama
dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya
seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari
diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara
genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang
berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa
budaya itu dipelajari.Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya
bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan
perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak
kegiatan sosial manusia.Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan
ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi
budaya:
Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang
dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya
sendiri.”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai
budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan
alam” d Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Citra budaya yang brsifat
memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku
yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam
anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan
pertalian dengan hidup mereka.Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu
kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan
memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala
sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki
oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah
Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang
turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut
sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan
pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan
struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan
intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Unsur-Unsur Kebudayaan
Koentjaraningrat (1985)
menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok
kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah :
1.
Kesenian
2.
Sistem teknologi dan peralatan
3.
Sistem organisasi masyarakat
4.
Bahasa
5.
Sistem mata pencaharian hidup dan sistem
ekonomi
6.
Sistem pengetahuan
7.
Sistem religi
Pada jaman modern
seperti ini budaya asli negara kita memang sudah mulai memudar, faktor dari
budaya luar memang sangat mempengaruhi pertumbuhan kehidupan di negara kita
ini. Contohnya saja anak muda jaman sekarang, mereka sangat antusias dan up to
date untuk mengetahui juga mengikuti perkembangan kehidupan budaya luar negeri.
Sebenarnya bukan hanya orang-orang tua saja yang harus mengenalkan dan
melestarikan kebudayaan asli negara kita tetapi juga para anak muda harus
senang dan mencintai kebudayaan asli negara sendiri. Banyak faktor juga yang
menjelaskan soal 7 unsur budaya universal yaitu :
1.
Kesenian
Setelah
memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi
kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
2.
Sistem teknologi dan peralatan
Sistem
yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang
baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk
hidup yang lain.
3.
Sistem organisasi masyarakat
Sistem
yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk
yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing –
masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
4.
Bahasa
Sesuatu
yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk
mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang
dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
5.
Sistem mata pencaharian hidup dan sistem
ekonomi
Sistem
yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang
baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk
hidup yang lain.
6.
Sistem pengetahuan
Sistem
yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda
sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu
disampaikan agar yang lain juga mengerti.
7.
Sistem religi
Kepercayaan
manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa
ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
gagasan, aktivitas, dan artefak.
1.
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud
ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan,nilai-nilai,norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya
abstrak tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak
dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat
tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari
kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para
penulis warga masyarakat tersebut.
2.
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas
adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem
sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola
tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
3.
Artefak (karya)
Artefak
adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan,
dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang
dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara
ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud
kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain.
Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada
tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Nilai Budaya Manusia
Masalah Dasar Dalam Hidup
|
Orientasi Nilai Budaya
| ||
Konservatif
|
Transisi
|
Progresif
| |
Hakekat Hidup
|
Hidup itu buruk
|
Hidup itu baik
|
Hidup itu sukar tetapi harus diperjuangkan
|
Hakekat Kerja/karya
|
Kelangsungan hidup
|
Kedudukan dan kehormatan / prestise
|
Mempertinggi prestise
|
Hubungan Manusia Dengan Waktu
|
Orientasi ke masa lalu
|
Orientasi ke masa kini
|
Orientasi ke masa depan
|
Hubungan Manusia Dengan Alam
|
Tunduk kepada alam
|
Selaras dengan alam
|
Menguasai alam
|
Hubungan Manusia Dengan Sesamanya
|
Vertikal
|
Horizontal/ kolekial
|
Individual/mandiri
|
Perubahan Kebudayaan
Perubahan
kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dikarenakan adanya ketidaksesuaian
terhadap unsur-unsur budaya. Perubahan kebudayaan biasanya terjadi karena
adanya ketidakserasian terhadap fungsi yang ada pada kehidupan. Seiring dengan
berkembangnya zaman maka perubahan kebudayaan akan terus terjadi, hal ini
dikarenakan perubahan kebudayaan terjadi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Perubahan
kebudayaan merupakan cara baru dalam upaya perbaikan terhadap bagaimana
masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya. Perubahan kebudayaan mencakup berbagai
hal mulai dari kesenian, teknologi, ilmu pengetahuan, bahkan sistem
kemasyarakatan. Para ahli mengemukakan pendapat mengenai pengertian perubahan
kebudayaan. Berikut ini pengertian perubahaan kebudayaan menurut para ahli.
1.
Samuel Koenig
Samuel
Koenig mengemukakan pendapatnya bahwa perubahan kebudayaan yaitu suatu cara
untuk memodifikasi hal yang ada pada pola-pola kehidupan manusia. Adapun
terjadinya sebuah modifikasi disebabkan karena faktor internal maupun eksternal.
2.
Selo Soemardjan
Selo
Soemardjan mengemukakan pendapatnya bahwa perubahan kebudayaan adalah semua
perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan yang dapat mempengaruhi
suatu sistem sosial, baik itu sikap, nilai-nilai, maupun pola perilaku
seseorang yang ada diantara kelompok dalam masyarakat.
Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Hubungan
manusia dan kebudayaan
Manusia
dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat berkaitan satu sama lain.
Manusia di alam dunia inimemegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari
berbagai segi. Dalam ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin
memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan sering
disebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan makhluk sosial yang
tidak dapat berdiri sendiri (sosialofi), Makhluk yang selalu ingin mempunyai
kekuasaan (politik), makhluk yan g berbudaya dan lain sebagainya.
Contoh
hubungan manusia dan kebudayaan
Secara
sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai
perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya ?
Dalani
sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa
walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia
menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan
mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak baliwa keduanya akhimya
merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah
hubungan antara manusia dengan peraturan – peraturan kemasyarakatan. Pada saat
awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka
manusia yang membuatnya hams patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari
kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu
sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang
dari kemauan manusia yang membuatnya.Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat
adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing atau tealinasi (Berger, dalam
terjemahan M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv)
Manusia
dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan
keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak
dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan.
Analisa terhadap keberadaan keduanya hams menyertakan pembatasan masalah dan
waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.
Sumber :
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar