Supply
chain atau rantai persediaan adalah suatu sistem tempat organisasi menyalurkan
barang produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini merupakan
jaring yang menghubungkan berbagai organisasi yang saling berhubungan dan
mempunyai tujuan yang sama, yaitu mengadakan pengadaan barang (procurement) atau
menyalurkan (distribution) barang tersebut secara efisien dan
efektif sehingga akan tercipta nilai tambah (value added) bagi produk
tersebut. Supply chain merupakan logistic network yang
menghubungkan suatu mata rantai antara lain suppliers, manufacturer,
distribution, retail outlets, customers. Supply chain memandang konsep
manajemen logistik yang dipandang lebih luas yang mulai dari barang dasar
sampai barang jadi yang dipakai oleh konsumen akhir, yang merupakan mata rantai
penyediaan barang. Adapun aktivitas yang terlibat dalam manajemen supply
chain yaitu aliran barang, aliran informasi, aliran transaksi dan
aliran uang.
·
Arus
material melibatkan arus produk fisik dari pemasok sampai konsumen
melalui rantai, sama baiknya dengan arus balik dari retur produk, layanan, daur
ulang dan pembuangan.
·
Arus
informasi meliputi ramalan permintaan, transmisi pesanan dan laporan status
pesanan, arus ini berjalan dua arah antara konsumen akhir dan penyedia material
mentah.
·
Arus
keuangan meliputi informasi kartu kredit, syarat-syarat kredit, jadwal pembayaran dalam penetapan
kepemilikandan pengiriman.
Adapun
manfaatnya jika kita mengoptimalkan Supply chain yaitu :
1. Mengurangi inventory barang.
Inventory merupakan bagian paling besar dari aset perusahaan
yang berkisar antara 30%-40%. Oleh karena itu usaha dan cara harus dikembangkan
untuk menekan penimbunan barang di gudang agar biaya dapat diminimalkan.
2. Menjamin kelancaran penyediaan
barang.
Kelancaran barang yang perlu dijamin adalah mulai dari
barang asal (pabrik pembuat), supplier, perusahaan
sendiri, whosaler, retailer, sampai kepada konsumen akhir.
3. Menjamin mutu.
Mutu barang jadi ditentukan tidak hanya oleh proses
produksinya, tetapi ditentukan oleh mutu bahan mentahnya dan mutu dalam
kualitas pengirimannya.
4. Mengurangi jumlah supplier.
Bertujuan untuk mengurangi ketidakseragaman,
biaya-biaya negosiasi, dan pelacakan (tracking). 5. mengembangkan supplier
partnership atau strategic alliance.
Dengan
mengadakan kerjasama dengan supplier (supplier partnership) dan
juga mengembangkan strategic alliance dapat menjamin
lancarnya pergerakan barang dalam supply chain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar